Sunday, October 12, 2008

Iman kepada Kitabullah

bismillah

Shalawat 03

"Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah olehMu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim bahwasannya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat olehmu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim; bahwasannya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia."

(HR. Bukhari dari Abu Sa'id, Ka'ab Ibn 'Ujrah)




. . . Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." . . .

(HR. Muslim)

 

 

02-02 (Al-Baqarah)

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

(Q.S. Al-Baqarah [2] : 2)

 

Seorang muslim beriman dan yakin kepada segala hal yang diturunkan dan diwahyukan oleh Allah SWT, baik berupa kitab maupun yang difirmankanNya kepada beberapa rasul berupa shuhuf (lembaran).

 

Kitab-kitab yang berasal dari Allah SWT ada empat macam, yaitu:

  1. Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
  2. Taurat kepada Nabi Musa AS
  3. Zabur kepada Nabi Daud AS
  4. Injil kepada Nabi Isa AS

Sementara itu, firman Allah SWT dalam bentuk Shuhuf, misalnya adalah apa yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim AS.

 

Diantara kitab tersebut, hanya Al-Qur'an yang dipelihara/dijaga keasliannya oleh Allah dan sekaligus berfungsi sebagai penyempurna dan penghapus syari'at-syari'at nabi dan rasul sebelumnya.

 

15-09 (Al-Hijr)

 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

(Q.S. Al-Hijr [15] : 9)

 

 

05-48 (Al-Maidah)

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

(Q.S. Al-Maidah [5] : 48)

 

 

Beriman kepada kitab-kitab Allah mempunyai sandaran yang berasal dari pemahaman dalil Aqli dan Naqli. Adapun mengenai penjelasan dalil-dalil tersebut, maka Al-Qur'an merupakan kitab yang berbeda dengan kitab-kitab lainnya. Secara faktual/nyata, Al-Qur'an merupakan suatu kenyataan yang dapat dijangkau panca indra dan akal, dapat dipikirkan atau dibuktikan kebenarannya.

 

Berbeda dengan kitab-kitab samawi lainnya, walaupun beberapa masih ada dan masih digunakan, fakta bahwa isinya telah berubah dan banyak sekali terdapat campur tangan manusia, membuktikan bahwa kitab-kitab tersebut tidak dijaga dan dipelihara oleh Allah SWT, yang sangat jelas berbeda dengan Al-Qur'an.

 

Meski demikian, kita wajib meyakini bahwa kitab-kitab tersebut pernah diwahyukan kepada nabi-nabi dan rasul-rasul terdahulu.

 

04-136 (An-Nisa)

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

(Q.S. An-Nisa' [04]: 136)

 

Melalui akal (dalil aqli), kita bisa melihat ketinggian bahasa Al-Qur'an dan isi yang dikandungnya yang menunjukkan bahwa Al-Qur'an telah diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril sekaligus membuktikan bahwa Al-Qur'an bukan hasil karya seorang manusia.

 

Bahkan untuk itu, Rasulullah SAW telah menantang kaum Quraisy dan orang-orang arab untuk menandingi Al-Qur'an. Sebab beliau yakin bahwa kitab tersebut adalah sebagai satu-satunya mukjizat terbesar sekaligus bukti kenabiannya sebagai utusan Allah SWT.

 

17-88 (Al-Isra) 

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain."

(Q.S. Al-Isra' [17] : 88)

 

Dari sini dapat dipahami bahwa kaum Quraisy dan bangsa Arab tidak dapat membuat satu ayat pun yang dapat menandingi Al-Qur'an. Dan karena Rasulullah SAW merupakan bagian dari kaum Quraisy dan bangsa Arab, maka pastinya Rasulullah SAW pun tidak akan mampu membuat satu surat pun yang dapat menandingi Al-Qur'an. Ini terbukti dengan banyaknya Hadist-hadist yang jauh sekali redaksinya dari Al-Qur'an. Dan kalau Muhammad SAW saja tidak mampu menandingi Al-Qur'an apalagi MGA.

 

Maka jelaslah bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

 

Al-Qur'an telah mampu mengadakan revolusi mental dan sosial serta mengubah dan menuntun pemikiran manusia selama empat belas abad. Ia juga telah merubah wajah sejarah manusia dan membangun suatu ummat yang lemah menjadi perkasa, menerangi mereka dari jalan yang sesat ke jalan yang lurus dan mempersatukan barisan yang tercerai berai. Dengan karunia Allah dan petunjuk Al-Qur'an, terwujudlah kesatuan ummat di bawah undang-undang yang menegakkan hukum dan keadilan di muka bumi ini. Ia juga menjadi penuntun bagi ummat dan menjadi misi universal sebagai puncak mahkota peradaban manusia.

 

 Wallahu 'Alam bissawab.

Alhamdulillah

 

 

Refrensi:

- Islam mulai akar ke daunnya

Yusuf Wibisono, dkk

No comments: