Monday, April 30, 2007

Meredam Amarah

Bagaimana kiat-kiat Rasulullah dan para sahabat beliau dalam mengantisipasi dan meredam amarah? Simak juga atsar dari Ali bin Abi Thalib dalam mengatasi hal ini.
Dua Kiat Rasululullah Dalam Mengantisipasi Marah:

  1. Berusaha untuk diam ketika akan marah, Rasulullah bersabda, Jika engkau marah, maka diamlah. Jika engkau marah, maka diamlah.(Musnad Imam Ahmad 1/283-365. Hadits ini hasan lighairihi. (hadits yang terangkat derajatnya menjadi hasan karena beberapa sebab seperti adanya penguat dan syawahid dari hadits lain).
  2. Berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Sulaiman Ibnu Sard meriwayatkan, pernah dua orang saling mencerca satu sama lainnya di hadapan Rasulullah. Sementara itu, kami sedang duduk di sisinya. Salah seorang dari mereka menghina yang lainnya dengan marah, hingga merah mukanya. Maka Rasulullah bersabda, Aku mengetahui suatu kalimat, jika diucapkan olehnya (laki-laki yang merah mukanya, Red), maka akan hilang kemarahannya. Hendaklah dia berkata: A’udzubillahi minasy syaithanir rajim (artinya, aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk). ( Shahih AI Bukhari, hadits no. 6115. Dan Shahih Muslim, hadits no. 2610.)
  3. Jika sedang marah, berusahalah untuk duduk. Jika ternyata masih marah, maka hendaklah berbaring. Rasulullah bersabda, Jika salah seorang kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah duduk. Jika masih belum reda marahnya, maka hendaklah berbaring.( Musnad Imam Ahmad 5/152. Al Haitsami berkata, “Para perawinya perawi shahih.” Majma’ Az Zawaid, 8/70.)
  4. Berwudhu, sebab wudhu dapat memadamkan kemarahan. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya, kemarahan itu berasal dari syetan. Dan syetan tercipta dari api. Dan sesungguhnya, api itu dapat dipadamkan dengan air Jika salah seorang diantara kalian marah, maka berwudhulah. (Musnad Imam Ahmad, 4/226, Sunan Abu Daud, hadits no. 4784. Hadis ini hasan. Lihatlah Jami’ Al Ushul, tahqiq Al Arna’uth, 8/439.)
  5. Keluar dari rumah guna menghindari pertengkaran. Dalam hal ini pernah terjadi pada Ali, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sahl lbn Sa’ad, dia menceritakan, Rasulullah mendatangi rumah Fatimah, namun beliau tidak menemukan Ali. Maka beliau bertanya kepada Fatimah, ‘Mana anak pamanmu (Ali)?’ Fathimah menjawab, ‘Kami sedang bertengkar yang membuat aku marah, maka dia keluar dan tidak tidur siang di rumahku.” Rasul berkata kepada seseorang, ‘Carilah dimana dia!” Kemudian orang tadi datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, dia di masjid sedang tidur.” Maka Rasulullah mendatanginya dalam keadaan berbaring, selendangnya terjatuh dari bahunya dan badannya berdebu, maka Rasulullah mengusap debu darinya dan berkata, ‘Bangunlah wahai Abu Turaab, bangunlah wahai Abu Turaab!” (Shahih Al Bukhari, hadits no. 441. Shahih Muslim hadits no. 2406.)
Semoga berguna buat kita semua.

Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit aqdaamakum. (Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Ia akan menolong kalian dan meneguhkan pijakan kaki kalian).

No comments: